JURNAL DWI MINGGUAN
MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTNGGUNG JAWAB
IRENEU ANGGRAENI
CGP 10 Kab.Tangerang
Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 4F
(Fact, Feeling, Findings, dan Future). 4F
dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan
Penerapan.
Fact (Peristiwa)
Modul 3.1 dimulai dengan mengerjakan pretes sebagai awal
dari modul 3. Kemudian saya memasuki "Mulai dari diri" dengan
menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan Pengambilan Keputusan Dengan
nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Pertama saya diminta untuk melakukan
survey lingkungan dengan dihadirkan satu studi kasus dan saya harus mampu
melakukan analisa secara mandiri jika menjadi kepala sekolah.
Kemudian tahap Eksplorasi
konsep pada 29 - 31 Juli 2024. Inti pembelajaran yang saya dapat dari
eksplorasi konsep yaitu dalam pengambilan Keputusan, pemimpin harus memahami
tentang 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian. Eksplorasi konsep
diakhiri dengan forum diskusi, di mana terdapat 4 kasus pengambilan Keputusan
dan peserta CGP diminta memilih salah satu kasus untuk dianalisis menggunakan 9
langkah pengujian.Bagi saya tugas pada forum diskusi ini cukup menantang karena
saya belum terlalu paham Sebagian dari 9 pertanyaan dalam 9 langkah pengujian,
walaupun sudah membaca materi pada eksplorsi konsep. Saya kurang paham apa
maksud dari pertanyaan-pertanyaan itu diajukan. Kemana arah tujuannya. Seberapa
berpengaruhnya pertanyaan itu dalam proses pengambilan keputusan. Kalau 4
paradigma, dan 3 prinsip saya sudah bisa memahaminya.Pembelajaran dilanjutkan
dengan ruang kolaborasi pada . Pada ruang kolaborasi CGP secara berkelompok
menganalisis kasus pengambilan Keputusan dengan dibantu melalui
pertanyaan-pertanyaan. Setiap kelompok diberikan cerita kasus yang
berbeda-beda. Kemudian hari kedua ruang kolaborasi setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya.
Kemudian demonstrasi
kontekstual yang diberi waktu pengerjaan 5-9 Agustus 2024. Tugas yang dilakukan
adalah mewawancarai 2-3 kepala sekolah tentang pengalaman mereka dalam
mengambil Keputusan yang menyangkut dilemma etika. Saya mewawancarai kepala
sekolah tempat saya mengajar yaitu SMP Negeri 2 Sukamulya . Satu lagi saya
mewawancarai kepala sekolah SMP Negeri 2 Balaraja. Dari hasil wawancara saya
melakukan analisis, hal-hal apa saja yang diperoleh dari wawancara itu yang
bisa menjadi bahan untuk dipelajari.Tahap koneksi antar materi pada modul 3.1
cukup menarik karena mempublikasikan lewat blog dan diminta ada yang memberi
tanggapan. Selain itu lain dari biasanya, pada koneksi antar materi ini
terdapat 4 pertanyaan yang harus dijawab.
Feeling (perasaan)
Saya merasa senang setelah
menjalani pembelajaran modul 3.1. Saya senang karena mendapat wawasan yang
bermanfaat tentang pengambilan Keputusan sebagai pemimpin. Menurut saya, ini
penting sekali sebagai bekal jika nanti di masa depan mendapat amanah sebagai
kepala sekolah. Saya sering mengamati bagaimana kepala sekolah harus menghadapi
berbagai tantangan, masalah, dan situasi sulit. Saya merasa bersyukur sudah
mendapat Pelajaran dari modul 3.1 sehingga bisa lebih siap jika harus mengambil
Keputusan ketika nanti menjadi pemimpin.Dari wawancara dengan kepala sekolah,
saya merasa mendapat pengalaman baru. Saya dapat mengetahui langsung apa yang
dialami kepala sekolah dan bagaimana mereka mengambil Keputusan.
Findings (pembelajaran)
Pembelajaran yang saya
dapatkan dalam modul 3.1 yaitu kita harus mengidentifikasi terlebih dahulu apa
permasalahan yang dihadapi apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral.
Jika termasuk dalam dilema etika, maka 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip
pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan perlu diterapkan.Dalam
paradigma situasi dilema etika, terdapat kategori seperti individu vs kelompok,
keadilan vs kasih sayang, kebenaran vs kesetiaan, serta jangka pendek vs jangka
panjang. Terdapat tiga prinsip pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam
menghadapi dilema etika, yaitu berpikir berdasarkan hasil akhir, berpikir
berdasarkan peraturan, dan berpikir berdasarkan rasa peduli.
Dalam menghadapi situasi
dilema etika atau bujukan moral yang membingungkan, terdapat 9 langkah yang
dapat digunakan sebagai panduan untuk mengambil keputusan dan menguji keputusan
yang akan diambil. Pertama, mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
dalam situasi tersebut. Kedua, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi
tersebut. Ketiga, mengumpulkan fakta-fakta relevan yang berkaitan dengan
situasi tersebut. Keempat, melakukan pengujian benar atau salah dengan menguji
legalitas, regulasi/standar profesional, intuisi, publikasi, dan panutan/idola.
Kelima, melakukan pengujian paradigma benar lawan benar. Keenam, melakukan
prinsip resolusi. Ketujuh, melakukan investigasi opsi trilemma. Kedelapan,
membuat keputusan. Dan terakhir, kesembilan, melihat kembali keputusan dan
merenungkannya kembali. Perlu diperhatikan bahwa sembilan langkah pengambilan
keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dan harus
diadaptasi dengan situasi yang sedang dihadapi. Hal-hal tersebut menjadi
pembelajaran bagi saya, bahwa mengambil keputusan ternyata ada tahap-tahapnya,
tidak mengandalkan insting/intuisi sendiri. Dengan demikian akan dihasilkan
Keputusan yang matang dan tidak mudah tergoyahkan.
Future (penerapan)
Saya akan menerapkan
konsep pengambilan keputusan yang telah dipelajari, termasuk empat paradigma,
tiga prinsip, dan sembilan langkah, untuk meningkatkan keterampilan saya dalam
membuat keputusan. Selain itu, saya akan berbagi pengetahuan tentang materi pengambilan
keputusan ini kepada rekan sejawat serta melalui berbagai media seperti
platform digital yang bisa dengan mudah diakses oleh guru dari manapun.
TERIMA KASIH
TERGERAK, BERGERAK DAN MENGGERAKAN
No comments:
Post a Comment